Dari 'Ali, ia berkata; "Di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tergenggam busur buatan orang Arab, kemudian beliau melihat seorang lelaki ditangannya busur buatan orang Persia, maka beliau bersabda: "Apa ini, lemparkanlah, dan kalian harus dengan yang ini dan yang serupa dengannya dan tombak-tombak yang bertangkai, karena dengan keduanya Allah akan menambah kekuatan kalian didalam menegakan agama dan menguasakan kepada kalian negeri-negeri." (Hadits Riwayat Ibnu Majah dengan derajat yang shahih)
Dari hadits shahih di atas, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat telah mengenal dan memahami kekuatan Busur Persia serta terdapat anjuran dari Rasulullah untuk mengadaptasinya. Busur Persia adalah jenis busur komposit berbahan kayu, tanduk dan otot/sinew, terdiri dari 3 bagian utama yaitu siyah (segmen ujung tempat mengaitkan tali); dustar (inti lengan busur); dan gagang yang dilem jadi satu, memiliki reflex seperti pada gambar terlampir bagian tengah serta memiliki kemiripan dengan Busur Turki pada gambar bagian kanan.
Dalam “Kitab Fi Bayan Fadl Al-Qaws Wa-s-Sahm Wa-Awsufihima” pada bab "Tentang berbagai jenis busur dan yang paling disukai diantaranya" dijelaskan bahwa Busur Arab terdiri dari dua jenis utama, yaitu Busur Hijazi dan Busur Komposit Arab.
Busur Hijazi terdiri dari 4 jenis, yaitu
Busur Komposit Arab (maṣnū‘ah, murakkabah) merupakan adaptasi dari Busur Persia dan kemungkinan besar ada kaitannya dengan hadits di atas tentang anjuran Rasulullah untuk mengadaptasi Busur Persia. Terdiri dari empat jenis bahan, yaitu kayu, tanduk, otot, dan lem/perekat dan terdiri darii 3 segmen utama yaitu siyah, dustar dan gagang. Busur Komposit Arab memiliki siyah yang lebih pendek dari Busur Persia serta kurvatur yang lebih parabolik seperti ilustrasi gambar bagian kiri. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa daya jangkau Busur Arab dapat mencapai 150 meter.
Busur Komposit Arab seringkali disebut sebagai “Busur Menengah” (wāsiṭīyah) karena busur jenis ini menempati posisi pertengahan antara Busur Hijāzi berpenguat dengan Busur Persia/Turki.
Hadits di atas juga menguatkan hipotesis penggunaan teknik thumb draw di kalangan Ummat Islam generasi awal, mengingat penggunaan Busur Persia adalah dengan teknik thumb draw.
Ilustrasi: (kiri) Gambar rekaan Busur Komposit Arab dari suatu kitab furusiyyah, (tengah) Replika Busur Persia dan (kanan) Replika Busur Turki, courtesy of www.salukibow.com
by: Irvan Pani Abu Aqilah
Dari hadits shahih di atas, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat telah mengenal dan memahami kekuatan Busur Persia serta terdapat anjuran dari Rasulullah untuk mengadaptasinya. Busur Persia adalah jenis busur komposit berbahan kayu, tanduk dan otot/sinew, terdiri dari 3 bagian utama yaitu siyah (segmen ujung tempat mengaitkan tali); dustar (inti lengan busur); dan gagang yang dilem jadi satu, memiliki reflex seperti pada gambar terlampir bagian tengah serta memiliki kemiripan dengan Busur Turki pada gambar bagian kanan.
Dalam “Kitab Fi Bayan Fadl Al-Qaws Wa-s-Sahm Wa-Awsufihima” pada bab "Tentang berbagai jenis busur dan yang paling disukai diantaranya" dijelaskan bahwa Busur Arab terdiri dari dua jenis utama, yaitu Busur Hijazi dan Busur Komposit Arab.
Busur Hijazi terdiri dari 4 jenis, yaitu
- Busur yang dibuat dari satu batang kayu disebut qaḍīb;
- busur yang dibuat dari satu batang kayu yang dibagi dua memanjang disebut filq;
- busur yang dibuat dari dua batang kayu yang dibagi dua memanjang disebut sharīj,
- Busur yang diberi penguat tapi bukan komposit, yaitu yang dilapisi tanduk kambing pada bagian perut dan dilapisi otot/sinew pada bagian punggungnya. Busur jenis ini hanya digunakan oleh para ahli atau mereka yang tinggal dekat air (oasis, sungai, danau, dsb).
Busur Komposit Arab (maṣnū‘ah, murakkabah) merupakan adaptasi dari Busur Persia dan kemungkinan besar ada kaitannya dengan hadits di atas tentang anjuran Rasulullah untuk mengadaptasi Busur Persia. Terdiri dari empat jenis bahan, yaitu kayu, tanduk, otot, dan lem/perekat dan terdiri darii 3 segmen utama yaitu siyah, dustar dan gagang. Busur Komposit Arab memiliki siyah yang lebih pendek dari Busur Persia serta kurvatur yang lebih parabolik seperti ilustrasi gambar bagian kiri. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa daya jangkau Busur Arab dapat mencapai 150 meter.
Busur Komposit Arab seringkali disebut sebagai “Busur Menengah” (wāsiṭīyah) karena busur jenis ini menempati posisi pertengahan antara Busur Hijāzi berpenguat dengan Busur Persia/Turki.
Hadits di atas juga menguatkan hipotesis penggunaan teknik thumb draw di kalangan Ummat Islam generasi awal, mengingat penggunaan Busur Persia adalah dengan teknik thumb draw.
Ilustrasi: (kiri) Gambar rekaan Busur Komposit Arab dari suatu kitab furusiyyah, (tengah) Replika Busur Persia dan (kanan) Replika Busur Turki, courtesy of www.salukibow.com
by: Irvan Pani Abu Aqilah