Tutorial Memanah

Memanah olahraga tradisional yang akan terus ada hingga akhir zaman.

Rabu, Agustus 31, 2016

Cara Pengaturan Sight/Fisir pada Busur Recurve/Standard Bow untuk Pemula Banget

Buat pemanah yang baru banget pake sight/fisir mungkin masih bingung gimana cara settingnya. Yang perlu saya garis bawahi adalah settingan fisir itu tiap orang berbeda2. Karena teknik atau minimal postur/anatomi tubuh orang yang menggunakan juga pasti berbeda satu sama lain. Cara pegang string, posisi mata, posisi anchor, dll akan berbeda walaupun cuma sedikit.

Kalo sama sekali belum pernah bagusnya didampingi sama orang lain, lebih bagus lagi kalo sama yang udah berpengalaman.


Gambar 1. Bentuk sight/fisir pada umumnya, yang ini merk KAP winstorm
A = aperture
B = baut pengunci biar aperture gak berubah lagi setingan kanan kirinya
C = pengatur kanan kirinya aperture (fine/halus)
D = pengatur atas bawahnya aperture (coarse/kasar)
E = pengatur atas bawahnya aperture (fine/halus)
F = baut pengunci aperture biar gak bisa geser atas bawah lagi
G = lubang pengaturan panjang sight/fisir
H = skala tinggi sight/fisir

G = lubang pengaturan panjang sight/fisir
I = Baut buat ngunci setingan panjang fisir

Langkah pertama: atur panjang sight/fisir

Untuk fisir yang long/panjang, biasanya ada 6 atau lebih lubang untuk mengatur panjang fisir. Semakin panjang fisir bakal semakin akurat karena fisir bakal lebih deket ke target. Tapi kalo ada gerakan dikit aja si pointer/aperture bakal geser banyak. Kalo buat pemula diatur pendek aja karena biasanya tangan belum bisa stabil pas megang bow/busur. Itulah kenapa sight/fisir anak atau pemula biasanya pendek.

Langkah kedua: geser kiri atau kanan si aperture.

Pertama2 longgarin baut pengunci (B) lalu atur posisi aperture (A) tepat diatas ujung arrow/anak panah pada saat busur dalam posisi rileks (belum ditarik). Kalo misal harus geser banyak, puter aja itu aperture pake tangan kayak baut. Sambil pegang benda yang C karena suka ikutan muter.

Bikin kurang lebih kayak gambar dibawah ini, abis itu bisa dikencengin lagi baut penguncinya (B).

Pengaturan posisi aperture ditaro pas diatas ujung arrow

Langkah ketiga: geser atas atau bawah si aperture.

Sekarang atur tingginya (H). kendorin baut pengunci (F) terus geser sampe skalanya kira2 di 1,5an kayak di gambar 1. Abis itu kencengin lagi baut F nya.

Kalo harus geser banyak itu benda yang D bisa dipencet biar si ulir E ngangkat dan bisa geser jauh2. Kalo gesernya dikit boleh diputer itu ulir E.

Pengaturan awal selesai.

Langkah keempat: coba tembakin

Ambil jarak dekat, terserah mau berapa meter dari target, 3-5 meter juga gapapa. Ambil posisi nembak kayak biasa, tapi sebelum release coba tanya dulu sama pendamping kira2 arrow/anak panahnya bakalan nancep di bantalan apa nggak. Kalo kira2nya gak akan kena bantalan coba maju lebih deket ke target atau ubah setingan atas bawahnya (H).

Langkah kelima: liat nancepnya dimana, terus sesuaikan

Ketika udah yakin bakal kena bantalan, coba bidik, luruskan antara mata, pointer/titik merah di aperture, sama bagian tengah target. Tembakin deh itu arrow/anak panah. Liat nancepnya disebelah mana titik target.

Oia, patokannya jangan 1 arrow yah. Tembakin beberapa, terus liat ngumpulnya paling banyak dimana (grouping).


Kalo arrow/anak panah nancepnya DIATAS titik sasaran, geser aperture ke ATAS. Sebaliknya kalo arrow nancepnya DIBAWAH titik sasaran, geser aperture ke BAWAH.

Kalo arrow/anak panah nancepnya sebelah KIRI titik sasaran, geser aperture ke KIRI. Sebaliknya kalo arrow nancepnya sebelah KANAN titik sasaran, geser aperture ke KANAN.

Kalo pas di tengah ya udah gak usah diapa2in.

Intinya: APERTURE NGIKUTIN ARAH NANCEPNYA ARROW.

Tapi kalo arrow nancepnya gak jelas kadang kanan kadang kiri kadang atas kadang bawah berarti yang salah orangnya, bukan fisirnya. Tekniknya belum konsisten.

Setelah arrow/anak panah banyak nancep ditengah, coba mundur sedikit2 sampe jarak yang diinginkan. Lalu ulangi langkah 5. Sekali mundur 3 meter cukup lah. Udah gitu ajah.



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Hayang boga horsebow atulah plis
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.co.id

Selasa, Agustus 30, 2016

Hasil Pertandingan Elang Borneo Open. Samarinda, 26-28 Agustus 2016


Berikut adalah hasil dari pertandingan Elang Borneo Open yang diadakan di Samarinda 26-28 Agustus 2016. Kebetulan deket sama tempat tinggal saya di Balikpapan (4 jam lah) jadi saya bisa ikutan meramaikan. Karena itu juga postingan ini ada bumbu subjektifnya karena yang ngambilin fotonya juga bini saya sendiri. Dan sebagian foto lainnya saya ambil dari fans page nya Elang Borneo Archery Club di Facebook.



Sebelum lanjut saya sekalian mau ngucapin rasa terima kasih yang sebesar2nya sama pihak panitia karena acaranya sukses banget. Panitianya sangat terorganisir, semua menjalankan tanggung jawabnya masing2 dengan baik dan tepat waktu. Udah capek nyiapin acara pun masih banyak pula yang nyimpen tenaga buat ikutan lombanya sekalian. Ada juga sih yang harus berkorban gak ikutan main karena harus jadi wasit, pembawa acara, dll. Pokoknya kalian luar biasa! 

Yang paling nikmat saya rasakan adalah tempatnya yang full AC. Super nyaman mengingat Kalimantan lagi panas2nya saat ini. Jadi saya gak perlu balik ke penginapan untuk sekedar istirahat nunggu giliran main. Ini buktinya kalo gak percaya:

Ngaso sama si Coy nunggu giliran main

OK sip, lanjut ke hasil pertandingan.

SD pemula

Sori ya untuk kelas yang ini cuma punya data ini doang:

Para juara kelas SD pemula

SD prestasi putra


Skor tertinggi babak kualifikasi (gak nemu foto podiumnya):
Juara 1: Arun (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Reza (KARST)
Juara 3: M. Rafi (KARST)


Juara kelas SD prestasi putra
Juara 1: M. Rafi (KARST)
Juara 2: Reza (KARST)
Juara 3: Arun (Elang Borneo Archery)

SD prestasi putri


Skor tertinggi babak kualifikasi sama persis dengan juaranya.


Juara kelas SD prestasi putri
Juara 1: Kadisha (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Dinda (Elang Borneo Archery)
Juara 3: Karin (Elang Borneo Archery)

SMP prestasi putra

Skor tertinggi babak kualifikasi
Juara 1: Chiko (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Dimas (Kukar)
Juara 3: Javier (Sabili Archery)

Juara kelas standard bow SMP putra
Juara 1: Chiko (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Dimas (Kukar)
Juara 3: Daffa (Elang Borneo Archery)

Standard bow umum putra

Skor tertinggi babak kualifikasi
Juara 1: Riskan (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Azhar (Sabili Archery)
Juara 3: Nanda (Elang Borneo Archery)

Babak final (kiri) dan perebutan medali perunggu (kanan)

Juara kelas standard bow umum putra
Juara 1: Riskan (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Azhar (Sabili Archery)
Juara 3: Hanung (Elang Borneo Archery)

Standard bow umum putri

Skor tertinggi babak kualifikasi
Juara 1: Wanda (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Jemima (Sabili Archery)
Juara 3: Fitriah (Elang Borneo Archery)

Juara kelas standard bow umum putri
Juara 1: Jemima (Sabili Archery)
Juara 2: Wanda (Elang Borneo Archery)
Juara 3: Fitriah (Elang Borneo Archery)

Barebow putra

Skor tertinggi babak kualifikasi
Juara 1: Ranto Jeros (personal)
Juara 2: Husni Mubarak (personal)
Juara 3: Jose (Sabili Archery)

Juara kelas barebow umum putra
Juara 1: Ranto Jeros (personal)
Juara 2: Azhar (Sabili Archery)
Juara 3: Husni Mubarak (personal)


Barebow putri

Skor tertinggi babak kualifikasi
Juara 1: Lita (Elang Borneo Archery)
Juara 2: Ayu (Elang Borneo Archery)
Juara 3: Faizzatul (KARST)


Juara kelas barebow putri
Juara 1: Faizzatul (KARST)
Juara 2: Ayu (Elang Borneo Archery)
Juara 3: Lita (Elang Borneo Archery)

Juara umum

Lupa detail perolehan medali buat tiap2 klub. Yang pasti EBAC (Elang Borneo Archery Club) yang jadi juara umum dengan perolehan medali terbanyak. Nih liat sendiri ekspresi bahagianya:

Team EBAC (Elang Borneo Archery Club) sebagai juara umum.


Sori2 ya kalo ada salah2 ketik.



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Kari nyareri awakna weh
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.co.id

Kamis, Agustus 25, 2016

Teknik Thumbdraw di Zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam



Di timur tengah, teknik thumbdraw sudah digunakan semenjak setidaknya tahun 1000/2000 sebelum masehi oleh kebudayaan2 spt mesir kuno, babylonia, assyiria... dan sebelum bangkitnya Islam, orang2 Parthia dan orang2 Sasaniyah yang berkuasa di Persia sudah menggunakan teknik ini

Orang mesir kuno tahun 1000-2000 an sebelum masehi

mesir kuno

babylonia

Raja Shapur II dari Persia menggunakan teknik thumbdraw 24


Orang Assyiria 1000 sebelum masehi


Secara umum... teknik thumbdraw pernah ditemukan di hampir semua budaya Asia/Timur... alasannya krn budaya timur adalah pengguna kuda yg intensif

Hampir semua peradaban timur ada teknik thumbdrawnya

Mungkin thumbdraw bukan hanya Rasulullah saja, kalo liat penggunaannya yg lbh lama lagi... mungkin Nabi Ibrahim (lahir di babylon), Nabi Ismail, Nabi Yusuf (jadi pejabat mesir), Nabi Musa (besar di kalangan istana Mesir), dll juga thumbdraw an

Tadi sudah dijelaskan ttg kondisi sejarah budaya wilayah timur tengah. Dan asia umumnya terkait penggunaan teknik thumbdraw. Bahwa teknik thumbdraw sudah ada setidaknya semenjak 2000 SM dan luasan wilayah penggunaannya dari timur dekat ke timur jauh.\

alias hampir seluruh asia.

Utamanya horsebow dan thumbdraw digunakan oleh budaya tinggi di perkotaan...

Walopun di kebudayaaan rendah dan pedalaman seperti penduduk hutan, gurun, lembah2 terpencil dll masih menggunakan busur longbow yg simpel dari satu batang kayu.

Lalu bagaiman dgn jazirah Arab? Banyak bukti2 ilmiah hasil penelitian para ulama, ahli sejarah, jaman dulu dan modern yg mengarah pada penggunaan horsebow dan thumbdraw secara intensif

Hijaz tempat lahir dan hidupnya Rasulullah dan para sahabat, yg terletak di sana Mekah dan Madinah adalah wilayah jalur perdagangan internasional semenjak zaman jahiliyah hinggga zaman Rasulullah dan setelahnya setelahnya


Hijaz, terutama Mekah dilalui jalur perdagangan dari Yaman ke Syam, Irak, dll dan sebaliknya, India ke Syam dan Mesir, Persia.

Karena kondisi ini, penduduk hijaz tentunya melek dgn kebudayaan2, produk, kebiasaan sekitar... termasuk busur dan teknik memanah, krn ini merupakan kebutuhan saat itu.

Rasulullah sendiri pernah safar ke Syam dan tempat2 lain.

Artinya penduduk kota2 besar di Hijaz bukan termasuk suku2 pedalaman, seperti suku2 Arab Badui yg tinggal nomaden di gurun2.

Utk busur horsebow sendiri, bukti sejarah di Ed Dur utara Jazirah Arab ditemukan artefak pelapis siyah busur horsebow yg terbuat dari tulang.

Ini hasil penelitian sejarawan dari Belgia di Ed Dur Jazirah Arab

Setidaknya ini berasal dari tahun 100 sebelum masehi. Disebutkan bahwa busur horsebow digunakan ekslusif oleh para bangsawan dan org2 perkotaan di jazirah Arab.

Bukti lain terdapat di kitab Al Furusiyah Ibnul Qoyyim. Bahwa disebutkan Rasulullah menggunakan busur saat perang uhud hingga siyahnya patah.


Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa busur Rasulullah yg bernama Al Katum adalah jenis horsebow. Yg digunakan di perang Uhud hingga siyah nya patah. Teks asli bahasa Arab jelas2 menuliskan kalimat "Siyataha" (dilingkari merah).

Dan kita ketahui bahwa hanya horsebow yg punya siyah...
Selain itu, busur yg terafiliasi dgn sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash masih tersimpan di suatu museum di madinah.

Busur ini sesuai dgn deskripsi jenis Busur Arab Al Wasithiyah berdasarkan ciri2nya di kitab2 panahan Islam.

Ini bukti2 yg ada ttg penggunaan busur horsebow di era Rasulullah dan para sahabat.

Tentang penggunaan teknik apa, memang betul belum ada keterangan di level hadits ttg hal ini...

Mungkin ada tp belum tergali oleh ahli hadits krn teknik memanah adalah bagian muamalah dan budaya yg kalaupun ada di hadits sifatnya sbg informasi2 tambahan dalam matn hadits.

Namun kalau dari sudut pandang busur horsebow yg digunakan saat itu, dan kebiasaan2 memanah dgn busur horsebow di kalangan budaya2 timur tengah... kemungkinan teknik thumbdraw jg digunakan oleh Rasulullah dan para sahabat.

Dalam Kitab Telhis i Resail ur Rumat, kitab panahan utsmani terakhir, disebutkan bahwa Sahabat Ali bin Abi Thalib Rodhiyallahuanh membuatkan 2 thumbring untuk kedua putranya Al Hasan dan Al Husein.

Dari tanduk kambing

Walopun tdk disebut tekniknya, tetapi dgn dibuatkannya thumbring maka dapat disimpulkan teknik thimbdraw yg digunakan oleh para sahabat Nabi ini.

Maka kesimpulannya:


  1. Penduduk hijaz, mekah, madinah, bukan penduduk pedalaman yg terbelakang
  2. Penduduk hijaz bagian dari kebudayaan tinggi yg secara aktif berinteraksi dgn budaya2 tinggi di sekitarnya
  3. Di zaman Rasulullah, jazirah di kelilingi oleh 2 kekaisaran besar, yaitu Byzantine dan Persia yg keduanya pengguna thumbdraw secara intensif...
  4. Busur horsebow digunakan oleh penduduk2 kota terutama bangsawan Arab semenjak 100 tahun sebelum masehi
  5. Dari bukti2 sejarah yg ada besar kemungkinan teknik thumbdraw digunakan di hejaz utk menggunakan busur horsebow.
  6. Ada beberapa alasan knapa "belum" ada keterangan teknik memanah dlm hadits:
    A. Ahli hadits modern kurang memahami dunia panahan Islam
    B. Ahli hadits hanya fokus pada hal2 yg bersifat dalil2 keagamaan
    C. Mungkin ada di Arab sana, namun setelah ditranslasi ke bahasa Indonesia terjemahannya tdk disebutkan krn kurangnya pemahaman ttg panahan
    D. Memang benar gak ada keterangan krn bukan terkait ibadah dan akidah (walopun Imam Bukhari sbg ahlinya hadits juga memanah dgn teknik thumbdraw)
Namun sy berkeyakinan krn sudah ada bukti penggunaan busur horsebow di hejaz, dan ada bukti penggunaan teknik thumbdraw sbg teknik utama kebudayaan2 timur tengah... maka para personil2 peradaban Islam (Rasulullah dan para sahabat) semenjak awal sudah paham dan ada yg menggunakan teknik thumbdraw.

Seperti halnya ketika di puncak Gunung Jaya Wijaya ditemukan bola sepak... maka yakin bahwa bola itu disepak pake kaki, bukan pake tangan.

Disampaikan pada kuliah WA tanggal 25/08/2016.
Ketua KPBI (Komunitas Pemanah Berkuda Indonesia)

Rabu, Agustus 24, 2016

Belajar Berkuda, Menuju Horseback Archery

gaya pemanah berkuda :v

Alhamdulillah wa syukrulillah..

Ini adalah latihan kedua saya - Kang Roy -, yang mana sebelumnya tanggal 2 Juni 2016 saya berlatih mengendalikan kuda untuk pertama kali. Dimana waktu latihan pertama itu, saya hanya dikasih teori tentang memegang tali kekang lalu langsung naik ke atas kuda, tanpa teori lain. Tanpa tahu bagaimana memerintahkan agar kuda jalan, trot/derap, jalan mundur dan sebagainya. Pokoknya naik!



Latihan pertama


Pentingnya teori berkuda

Hari selasa 23 Agustus 2016 kemarin saya berkesempatan untuk belajar berkuda yang kedua kalinya. Alhamdulillah mendapatkan banyak ilmu dari berkuda ini. Dengan arahan dari Coach Edo, saya jadi sedikit paham tentang teori berkuda. Dari kepala sampai kaki, posisi kita harus benar. Posisi badan tidak boleh membungkuk atau terlalu membusung, pinggul harus rileks, tangan mantap mengendalikan tali kekang, lutut harus menjepit pelana kuda dengan kuat agar keseimbangan terjaga, dan masih banyak lagi.


latihan ke 2

Dan yang sangat menantang adalah, bagaimana menyelaraskan kesemua teori tadi pada saat kuda mulai menambah kecepatannya. Selain itu, banyak sekali ilmu lain yang harus diserap ketika berkuda, tentang keseimbangan tubuh, cara duduk yang baik dan benar saat di atas kuda, bagaimana mengatur nafas dan energi saat berkuda.

Berkuda dan Hikmah

Masya Allah...
Hikmah yang saya dapatkan ketika berada diatas kuda yang sedang melaju pun terasa banget, dalem. Ketika merasakan bagaimana langkah kuda yang kurang dinamis hingga kuda ber-rodeo layaknya kuda-kuda koboi. Masya Allah..

Kita akan mengerti bagaimana menjadi orang yang mandiri, percaya diri dan berani. Karena ketika kita berada di atas kuda, maka resiko apapun yang akan menghadang, hanya diri kitalah yang akhirnya harus menghadapinya.

Keberanian untuk mengambil keputusan disaat-saat genting adalah pelajaran hidup yang tak ternilai harganya..!!!



:v

Senin, Agustus 22, 2016

Cara Memilih Fletching (Vanes Plastik atau Bulu Unggas) untuk Arrow/Anak Panah

Macam-macam fletching.

Fletching adalah penyetabil pada arrow/anak panah supaya terbangnya lurus. Tau sendiri kan arrow/anak panah itu meliuk2 pas abis direlease. Kalo gak disetabilin nanti terbangnya bisa gak karuan.

Terus juga kata orang pinter sih menurut teori fisika karena bagian belakang arrow/anak panah itu lebih ringan dari bagian depannya, jadi pas arrow/anak panah melesat bagian belakangnya bakal mengalami percepatan yang lebih tinggi daripada bagian depan yang lebih berat. Jadi kalo gak ada fletching terbangnya bakal miring.

Fletching dipasangnya semakin belakang semakin bagus penyetabilannya, cuma kalo terlalu belakang ntar ngehalangin jari yang narik string. Dikira2 aja lah jaraknya sama nock yang pas segimana.

Fletching itu ada beberapa jenis. Ada yang bahannya plastik atau plastik plus campuran karet yang biasa disebut vanes. Ada juga yang bahannya dari feather/bulu unggas, bisa bulu unggas asli, bisa juga bulu sintetik.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan fletching:

1. Anti air atau nggak
Kadang kita harus memanah pada kondisi hujan, misalnya buat berburu. Kalo pake feather/bulu unggas nanti kalo basah bakal pada lengket yang bikin kemampuan menyetabilkan arrow/anak panahnya berkurang. Pada kondisi ini akan lebih baik kalo pake vanes karena jelas plastik/karet kan anti air. Ada juga sih produk semacam semprotan gitu yang bikin feather jadi anti air kalo masih tetep lebih suka pake feather.

2. Bentuk
Ada banyak produsen fletching. Masing2 punya laboratorium percobaan sendiri, dan masing2 ngeklaim bahwa fletching produksi mereka lebih baik. Bentuknya macem2 sampe ada yang nyeleneh banget kayak dibawah ini:

FOB (Fletch Only Better), fletching yang menurut saya paling nyeleneh.

Kalo masalah ini mah saya gak mau ikut2an. Silahkan cek review dari produk2 yang ada, salah satunya ada disini: http://archeryreport.com/2009/10/fletching-review-speed-drop/

Intinya mau kayak gimanapun bentuknya, fletching tujuannya sama: menyetabilkan arrow/anak panah, terbangnya relatif lurus, tapi kecepatan gak banyak berkurang.

3. Daya rekat
Terutama untuk vanes, ada beberapa jenis vanes yang suka susah nempel walaupun udah pake lem yang bagus. Males kan kalo vanes copot2 terus, kesenggol dikit aja lepas.

4. Ukuran
Panjang dan lebar fletching banyak variasinya. Misal pada umumnya vanes yang dijual panjangnya 1,5-5 inch, lebar umumnya 0,3-0,5 inch.

Macem2 ukuran vanes Easton Diamond.

Panjang dan lebar fletching mempengaruhi kemampuannya buat nyetabilin arrow/anak panah. Dalam batas tertentu semakin luas area fletching maka semakin bagus kemampuannya buat nyetabilin arrow/anak panah. Tapi tetep ada yang harus dikorbankan. Semakin luas area fletching maka drag juga akan semakin besar. Artinya arrow/anak panah lebih mudah terganggu angin. Ini sebabnya fletching yang ukurannya gede2 banyak dipake di panahan indoor, karena gak ada angin.

5. Spin (putaran) kanan atau kiri
Arrow/anak panah akan melesat lebih stabil kalo dia muter. Makanya fletching ada yang dipasang offset atau bahkan helical yang bikin si arrow/anak panah berputar lebih cepat daripada dipasang lurus/straight. Tapi ini juga harus mengorbankan kecepatan arrow/anak panah yang akan sedikit berkurang karena si fletching akan terkena restriksi dari udara. Coba aja naek motor sambil bawa triplek, yang satu dilurusin yang satu dimiringin. Yang dimiringin pasti jadi berat.

Konfigurasi pemasangan fletching. Yang offset dan helical di gambar bakal muter arrow/anak panah ke kanan/searah jarum jam kalo diliat dari belakang.

Memasang fletching entah dengan vanes (konfigurasi offset atau helical) maupun feather kita harus memutuskan arrow/anak panah kita mau muter ke kanan/searah jarum jam atau ke kiri.

Sampe saat ini saya perhatikan di forum2 masih banyak perdebatan tentang mana yang harus dipilih. Ada yang bilang kalo pake bow/busur kanan si arrow/anak panah harus muter ke kiri/melawan jarum jam. Ada yang bilang arrow/anak panah harus muter ke kanan supaya gak bikin broadhead/point longgar (yang masang pointnya pake insert, kayak baut diputer gitu). Ada juga yang bilang gak ada masalah mau pilih yang mana aja.

Yang pasti mau muter kanan atau kiri kita harus konsisten. Satu set arrow/anak panah yang mau dipake dalam waktu yang bersamaan sebaiknya memiliki arah putaran yang sama.

6. Sayap kiri atau kanan
Khusus buat feather/bulu unggas. Yang dipake buat fletching umumnya adalah bulu sayap. Sedangkan sayap itu ada yang kanan dan ada yang kiri. Keduanya punya bentuk yang berbeda. Walaupun dipasang straight/lurus (tidak offset atau helical), bulu sayap sebelah kiri akan cenderung memutar arrow/anak panah ke arah kiri/melawan arah jarum jam, dan sebaliknya untuk bulu sayap sebelah kanan.

Feather fletching sayap kiri.

Feather fletching sayap kanan.

Mau pake kanan atau kiri gak masalah. Yang paling penting pada 1 arrow/anak panah fletchingnya harus memakai sisi sayap yang sama. Kalo mau pake kiri ya kiri semua, kanan ya kanan semua.

Juga seperti yang saya bilang sebelumnya, dalam 1 set arrow/anak panah sebaiknya memiliki konfigurasi yang sama pada setiap arrow/anak panah supaya lebih konsisten.

7. Clearance (jarak aman)
Kalo pake fletching ukuran gede atau pake konfigurasi offset atau helical, ada kemungkinan si fletching bakal nyerempet riser/handle. Kalo sampe kejadian tentu bakal mengganggu akurasi. Easton menyebut fenomena fletching nyerempet riser/handle dengan sebutan minnowing.

Untuk fletching yang pake feather/bulu unggas sih gak begitu masalah karena empuk dan bakal ngelipet pas nyerempet riser/handle. Tapi kalo vanes plastik kan gak kayak gitu. Bahkan kalo nyerempetnya parah itu vanes bakal lepas. Kerjaan lagi dah masangnya.

Gimana cara tau kalo fletching kita nyerempet riser/handle atau nggak? Ada 2 metode umum.

Yang pertama pake bedak. Si riser/handle dikasih lapisan bedak (bagusnya bedak semprot kayak bedak buat kaki biar nempelnya agak kuat), tembakin beberapa arrow/anak panah terus liat ada bekas keserempet fletching apa nggak. Metode yang pertama ini kayaknya agak susah liat bekas serempetannya kecuali nyerempetnya parah.

Yang kedua pake lipstik. Bagian vanes yang mungkin bisa nyerempet riser/handle dikasih lipstik. Ditembakin terus diliat ada bekas lipstiknya gak di riser/handle. Metode ini lebih gampang diliat bekasnya walaupun cuma nyerempet dikit. Yang susah itu bagian minjem lipstik sama bini. Hahaha...

8. Perawatan

Ngurus fletching yang pake vanes sama feather/bulu unggas gak sama. Pada umumnya feather lebih gampang rusak. Cara nyimpennya di quiver atau selongsong arrow/anak panah juga harus lebih hati2. Jadi kalo kira2 kamu orangnya jorok ya pake vanes plastik aja lah. Kecuali kalo kamu pengikut aliran tradisional murni atau bahkan primitive archery. Udah pasti harus pake feather/bulu unggas.

Udah segitu ajah. Ada yang lupa gak yah?



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Cing jadi acis lah,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.co.id

Jumat, Agustus 19, 2016

Teknik Dasar Memanah untuk Pemula Banget (Recurve/Standard Bow)

BACA INI DULU KENCENG2:
BANYAK MEMBACA ARTIKEL ATAU NONTON VIDEO TUTORIAL TENTANG PANAHAN TIDAK AKAN BISA MENGGANTIKAN POSISI SEORANG COACH/PELATIH!

Jaman sekarang gak susah cari pengetahuan tentang apapun, termasuk tentang panahan. Bisa dari google, blog, buku, youtube, forum, dll. Tapi seperti yang saya bilang diatas, pelatih/coach adalah yang utama dibutuhkan seorang pemanah pemula. Jadi lebih bagusnya langsung datangin klub2 panahan aja yang ada coachnya, kayaknya sekarang udah tersebar dimana2. Artikel ini supaya dijadikan gambaran kasar aja. Saya juga cuma mau bahas sekedarnya, kan judulnya juga buat pemula banget.

Nampang dulu biar eksis. Ini waktu saya baru sebulanan nyoba panahan.


Dimana2 kalo dasar panahan pasti yang diajarkan langkah2 dibawah ini, paling beda dikit2 aja dari penamaan atau variasinya.

Stop! sebelum lanjut, ini yang pertama harus kamu tau: Jangan melakukan yang namanya dry fire! (menarik string terus dilepas tanpa anak panah). Dry fire banyak dilakukan orang pas pertama kali pegang bow/busur, gatel aja kayaknya kalo gak narik. Saya juga dulu begitu. Haha... Alasannya? Cek disini: http://papatembak.blogspot.co.id/2016/06/dry-fire-merelease-busur-tanpa-anak.html

1. Stance (sikap berdiri)

Ada beberapa jenis stance, tapi untuk pemula yang disarankan adalah square stance. Kenapa? Olah raga panahan paling butuh yang namanya konsistensi. Square stance ini paling mudah untuk diulangi terus menerus dengan sama/konsisten. Tinggal ambil garis lurus aja sama target.

Lebih lanjut tentang stance bisa dibuka disini: http://papatembak.blogspot.co.id/2016/09/stance-posisi-berdiri-dalam-panahan.html

Square stance, ujung kaki lurus sama tengahnya target.

Kakinya dibuka selebar bahu. Badan tegak yah.

2. Nocking the Arrow (pasang anak panah)

Masangin nock ke nocking point sampe bunyi klik. Yang harus diperhatikan disini adalah fit atau nggaknya itu nock ke string. Kalo terlalu kenceng ngaruhnya ke akurasi, tapi gak begitu masalah kalo buat pemula yang masih mempelajari teknik, belum penting kalo masalah akurasi. Yang bahaya itu kalo terlalu longgar. Bayangin kalo ditengah proses narik string terus si nocknya melorot atau lepas dari string dan kelepasan ngerelease. Bisa lari ke jidat orang itu arrow/anak panah.

Juga perhatiin posisi fletching (vanes atau bulu unggas), biasanya yang warnanya beda sendiri itu ditaro diluar/menjauhi riser/handle.

Posisi naro arrow/anak panah di arrow rest juga diperhatiin, jangan sampe jatoh dari arrow restnya. Karena bahan arrow rest biasanya sangat fleksibel untuk standard bow.

Cara pasang nock ke nocking point, posisi yang beda warna sendiri menjauhi riser, dan cara naro arrow di arrow rest.

3. Set

Langkah selanjutnya adalah cara pegang bow/busur plus megang stringnya.

Megang bow/busur harus rileks ya, kalo tegang bisa muncul masalah yang namanya "bow torque". Yang kurang lebih artinya kita ngasih torsi ke samping pada bow/busur. Jadinya nanti arrow/anak panah larinya bakal melenceng ke samping.

Detail cara pegang bow/busur dan string dijelasin sama gambar2 dibawah ini.

Cara pegang bownya, gambarnya udah jelas banget kali ya.
Gambar barisan paling atas yang ada arsiran lonjong artinya tekanan busur dipusatkan disitu.
Gambar yang barisan tengah adalah beberapa variasi yang berbeda, tanda ceklis itu yang bener. Bebas pilih diantara tiga yang diceklis dirasain mana yang paling rileks.
Gambar barisan paling bawah itu nunjukin megang bow/busurnya jangan terlalu dalem juga jangan terlalu luar dari telapak tangan.

Pemula biasanya megang bow/busurnya kenceng banget. Merasa takut lepas. Lama2 ketika mulai terbiasa baru bakal lebih rileks.

Lanjut ke cara megang string. Harus pake finger tab ya, biar gak terlalu sakit tangannya. Di gambar ini finger tab gak diliatin biar jelas posisi jarinya.


Cara pegang stringnya, sangkutin string di ruas jari pertama.

Jangan terlalu dikit nyangkutnya, takut release gak sengaja.
Jangan juga terlalu dalem ntar susah releasenya.

Kayak gini yang namanya teknik split finger, telunjuk diatas, jari tengah sama jari manis dibawah. Nock ada diantara telunjuk dan jari tengah.

Nocknya gak boleh dijepit yah. Ntar suka jadi goyang2 arrow/anak panahnya, terus ngangkat bahkan sampe bikin jatoh dari arrow rest.

Kayak gini kalo diliat dari belakang.

Sampe tahap ini bow/busur masih ngadep bawah kayak gambar di bawah ini:


4. Set-up

Langkah selanjutnya adalah menoleh ke arah target, menarik string dikit lalu mengangkat tangan yang pegang bow/busur. String ditarik dikit supaya posisi tangan yang megang bow lebih stabil dan gak berubah lagi posisi sikunya.

Posisi set up.

Yang harus diperhatikan adalah posisi siku yang harus agak diputer jadi lurus kayak gambar di bawah ini. Catatan: ini adalah pemanah kidal. Dan posisi string harusnya belum ditarik sejauh ini kalo posisi set up.

Gambar yang atas itu contoh yang salah, namanya juga bintang pelm bukan archer beneran. Kalo posisi siku kayak gitu dijamin bakal kena jepret string. Sampe ungu bro.
Gambar yang bawah baru bener, itu modelnya atlit olimpiade. Sikunya dibikin lurus jadi string bisa lewat dengan mulus. Kalo tangan keserempet selain sakit juga arrow/anak panah bakal melenceng dari target.

5. Draw (tarik)

Tarik string sampe nyentuh idung sambil mempertahankan posisi tangan yang megang bow/busur tetep lurus, Kepala juga tetep diem yah, string yang deketin idung. bukan idung yang nyamperin string.

Posisi Drawing

bahu kiri dan kanan tetep sejajar. Biasanya kalo belum terbiasa bahu yang nahan bow/busur suka naek karena nahan berat.

Posisi salah, bahu yang megang bow/busur naik. (Ini foto archer kidal)

6. Anchor (jangkar)

Pada saat full draw itu kan beban ada di titik paling berat tapi kita masih harus nahan beberapa detik buat proses selanjutnya. Nah si tangan biar gak goyang2 ditempelin di anchor point.

Anchor juga banyak macemnya, yang paling umum sih yang ditaro di bawah dagu kalo buat recurve/standard bow. Supaya anchor point ini bisa diulang terus menerus dengan konsisten, kamu harus punya beberapa titik referensi. Misal string nempel di ujung hidung, string nempel di pinggir dagu, dll. Pokoknya dirasain dan diinget2 apa yang kerasa. Jadi kalo pas kebetulan posisinya agak melenceng dari yang biasanya kamu bisa ngerasain bahwa itu salah.

Posisi Anchor.


7. Transfer

Maksudnya transfer disini adalah mindahin otot yang narik string dari otot lengan ke otot punggung. Otot punggung lebih besar dan lebih kuat. Jadi pergerakan string akan lebih stabil.

Setelah anchor, string terus ditarik (tidak berhenti) tapi dalam kecepatan yang sangat sangat pelan. Kalo sampe berenti dulu pas anchor biasanya susah pas mulai narik lagi.

8. Aim (bidik)

Membidik sering membuat pemanah jadi tidak memperhatikan teknik yang lain. Karena terlalu fokus membidik jadi lupa teknik memposisikan siku, tangan, pinggang, bahu, dll. Padahal kalopun si fisir pas ditengah kalo teknik kacau arrow/anak panah juga larinya bakal ngaco. Apalagi kalo membidiknya sampe terlalu lama, otot yang nahan string pasti bakal capek, otomatis nanti releasenya juga gak akan bener. Akurasi udah pasti awut2an.

Coba perhatiin atlit2 lagi memanah. Proses dari mulai draw/narik sampe release rata2 dibawah 5 detik. Itu atlit loh yang ototnya udah dilatih gila2an tiap hari.



Gambar kiri membidik dengan sight/fisir. Pas full draw kamu bakal bisa liat string tapi blur/gak jelas. Si string ini paling umum ditempatkan di sebelahnya aperture (bagian dari fisir yang bentuknya kotak ada titik di tengahnya) kayak di gambar. Penempatan string ini dinamakan line up, ada juga yang bilang string picture, string blur, dll.

Gambar kanan membidik tanpa fisir, yaitu dengan acuan ujung arrow/anak panah. String, shaft, dan ujung arrow ditempatkan di garis yang sama. 

9. Release (lepas string)

Otot punggung tetep terus menarik string, gak berenti, tapi dalam kecepatan yang sangat lambat. Lalu lemaskan otot jari yang megang string.

Kalo drawing/narik string berenti, namanya dead release/plucking. Intinya bakal berpengaruh ke akurasi.

Posisi release.


10. Follow-Through (gerak lanjutan)

Menurut saya pribadi, follow through adalah indikasi dari proses sebelumnya. Bukan apa yang harus dilakukan dengan paksa. Kalo langkah2 diatas dilakukan dengan benar maka follow throughnya pasti bagus dan terlihat natural. Cirinya follow through yang bagus itu tangan kanan gak jauh2 dari leher. Tapi bukan juga dead release atau plucking.

Tangan yang megang bow/busur jangan dulu diturunin/berubah posisinya sampe arrow nancep di bantalan.
Posisi follow through. Perhatikan posisi tangan kanan yang gak jauh dari leher.
Kalo pake stabilizer dan megang bow/busur dengan teknik open hand, si bow bakal jatoh mengayun ke depan karena bagian depan bow/busur yang berat.


Saking pentingnya saya harus ulangi sekali lagi: Coach/pelatih gak bisa digantikan dengan baca atau liat youtube. Kalo kamu belajar sendiri tanpa ada yang ngawasin, lalu ngelakuin sesuatu dengan salah terus terusan. Lama2 kesalahan itu jadi kebiasaan buruk yang bakal susah ilang. Bukannya tambah jago malah tambah ngaco.



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Potong gajih mang,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.co.id