NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...

NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Teu boga tipi,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com

Mesti ada aja kemungkinan buat si atlit sakit atau peralatannya rusak pas pertandingan. Kalo beneran kejadian, dibawah ini aturan resmi yang dikeluarin sama FITA/World Archery. Aturan ini dikutip dari World Archery Rules - Book 3 (tentang Target Archery):

12.2.4. In the event (during the qualification round) of an equipment failure, verified by a Judge, or a medical issue, verified by medical
personnel, extra time may be given to make the necessary repairs, change the damaged equipment or for medical personnel to
determine the problem and decide whether or not the athlete is fit to continue competing unassisted. However the maximum time for
make up arrows to be shot is 15 minutes (following regular order of shooting and timing). The athlete shall make up the appropriate
number of arrows at the earliest opportunity under the supervision of a Judge.

12.2.4.1. In the event of an equipment failure the athlete shall call a Judge while stepping back from the shooting line.

12.2.5. The order of shooting may be changed temporarily for the purpose of an equipment repair or for medical treatment.

12.2.6. In the Olympic, Compound or Indoor Match Round, no extra time shall be allowed for equipment failure or the treatment of medical
problems, but the athlete concerned may leave the shooting line to resolve the issue and return to shoot any remaining arrow(s) if the
time limit permits. In the Team Event other member(s) of the team may shoot in the meantime.

Buat yang kurang paham bahasa Inggris, kurang lebih maksudnya kayak gini:

12.2.4. Pas babak kualifikasi kalo si atlit sakit (diverifikasi sama tim medis pertandingan), atlit dan tim medis dikasih waktu maksimal 15 menit buat memutuskan si atlit bisa lanjut main tanpa bantuan orang lain atau nggak.

Kalo alatnya yang rusak (ini juga harus diverifikasi sama juri kalo alatnya beneran rusak), si atlit juga dikasih waktu maksimal 15 menit buat benerin.

15 menit itu waktu maksimalnya, jadi kalo masalahnya beres sebelum itu harus langsung nembak lagi. Gak boleh ngaso dulu.

12.2.4.1 Kalo pas nembak terus alat rusak, si atlit harus manggil juri sambil mundur dari garis tembak.

12.2.5. Urutan nembak boleh diganti sementara buat betulin alat atau ngobatin atlit.

12.2.6. Dalam babak aduan ronde Olympic, Compound, atau Indoor, ga ada waktu tambahan buat betulin alat atau ngobatin atlit. Tapi si atlit boleh mundur dari garis tembak buat betulin alat atau ambil alat cadangan, terus nembak lagi kalo waktunya masih ada. Ini alasannya kenapa kita suka liat atlit bawa 2 busur pas babak aduan.

Kalo babak aduan beregu, temen seregunya boleh disuruh nembak duluan sambil nunggu si atlit pertama diobatin atau betulin/ganti alat.



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Hayang meuli bantalan anyar atulah,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com

NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...

NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Ogeoge,
Azhar A. Suryadiningrat
Papatembak.blogspot.co.id

A. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu
24 – 27 Maret 2017.

2. Tempat
Balikpapan

B. RONDE YANG DIPERLOMBAKAN DAN FORMAT KEJUARAAN




C. PIAGAM PENGHARGAAN, MEDALI DAN PIALA SERTA LAIN YANG DIPEREBUTKAN

1. Piagam penghargaan/sertifikat untuk semua peserta lomba




4. Jenis dan jumlah medali serta piala yang diperebutkan dapat berubah sewaktu-waktu.

D. PERATURAN PERLOMBAAN

1. Alat yang Digunakan

1.1. Busur/Bow

▪ Untuk kategori SD prestasi, SMP, dan UMUM Pemula dan Umum kategori busur yang digunakan harus berbahan dasar kayu untuk bagian riser/handle, dan limbs berbahan dasar kayu laminasi fiber.
Diperbolehkan menggunakan aksesoris seperti :sight/visir, stabilizer, clicker, dan plunger/button.
▪ Untuk kategori Recurve, Busur yang digunakan FITA Recurve, untuk bagian riser/handle, berbahan dasar besi composite/plastic, dan limbs bisa menggunakan berbahan dasar kayu laminasi fiber.
▪ Untuk kategori SD Pemula1 Pemula2 busur yang digunakan harus berbahan dasar kayu, riser/handle diperbolehkan berbahan ABS/custom.
Diperbolehkan menggunakan aksesoris seperti :sight/visir, stabilizer, clicker, dan plunger/button.
▪ Untuk kategori Couple, busur yang digunakan harus berbahan dasar kayu, riser/handle diperbolehkan berbahan ABS/custom.
Tidak diperbolehkan menggunakan aksesoris seperti :sight/visir, stabilizer, clicker, Diperbolehkan menggunakan plunger.
▪ Untuk kategori Barebow, busur yang digunakan adalah standard bow ronde nasional/custom, tidak boleh menggunakan FITA Recurve. tanpa aksesoris apapun termasuk garis penanda, busur berbahan PVC, dan berbagai jenis horse bow. Diperbolehkan menggunakan plunger.

1.2. Anak Panah/Arrow

Kategori Standar Bow: Anak panah/arrow yang digunakan berbahan Alluminiun Alloy, Platinum, bambu, dan ataupun fiber. Tidak boleh berbahan carbon.
Kategori Recurve: Anak panah/arrow yang digunakan berbahan Anak panah/arrow yang digunakan berbahan Alluminiun Alloy, Platinum, bambu, dan ataupun fiber. Boleh berbahan carbon.

2. Ketentuan Pertandingan Beregu

Beregu akan dipertandingkan jika memenuhi minimal peserta 4 regu di setiap kategori beregu yang dipertandingkan. Jumlah arrow yang digunakan sebanyak 6 arrow, waktu 3 menit.

3. Ketentuan Kategori Couple (2 orang)

Kategori Couple terdiri dari 2 orang dengan komposisi sebagai berikut :
Couple 1: Suami + Istri
Couple 2: Ibu + Anak atau Ayah + Anak

4. Tata Tertib Pelaksanaan Kejuaraan Panahan BORNEO OPEN3 “ ARCHERY FOR LOVE”

a. Peserta/Pemanah, Official Team, dan Panitia Pertandingan serta semua pihak dilarang merokok selama berada di arena pertandingan BORNEO OPEN3 “ ARCHERY FOR LOVE” demi menjaga kebersihan lingkungan.
b. Peserta/Pemanah, Official Team, dan Panitia Pertandingan serta semua pihak yang berada di dalam lingkungan Kejuaraan dilarang membuang sampah kecuali di tempat sampah yang telah disediakan.
c. Setiap Peserta/Pemanah, Official Team, dan Panitia Pertandingan dianggap mengetahui Peraturan dan Tata Tertib Kejuaraan Panahan yang sedang berlangsung.
d. Pelatih atau official yang mendampingi peserta tidak diperkenankan mendekati sasaran kecuali diizinkan oleh wasit apabila peserta membutuhkan pertolongan.
e. Peserta diwajibkan mencatat/mengonfirmasi skor terlebih dahulu dan member tanda pada target sebelum mencabut anak panah.
f. Apabila ada skor yang meragukan, maka keputusan ditentukan oleh wasit dan keputusan wasit bersifat final
g. Apabila ada kesalahan pada score sheet ,diwajibkan melaporkan ke wasit untuk dilakukan koreksi/perbaikan dengan tinta merah.
h. Seluruh peserta dan official bertanggung jawab mencegah terjadinya manipulasi skor demi terwujudnya pembelajaran terhadap pesertauntuk berlaku jujur.
i. Peserta yang dengan sengaja melakukan manipulasi skor akan didiskualifikasi dari lomba.
j. Panitia tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan alat serta perlengkapan selama pertandingan berlangsung.
k. Atlet, pelatih dan ataupun official diharuskan menggunakan tanda pengenal dari panitia selama berada di dalam arena pertandingan.
l. Atlet, pelatih dan ataupun official ltidak diperkenankan mengintimidasi dan mengeluarkan kata-kata yang mengganggu konsentrasi peserta yang sedang bertanding.
m. Peserta harus sudah hadir 1 jam sebelum sesi pertandingan dimulai.
n. Peserta wajib membawa alat tulis dan catatan untuk mencatat skor.

5. Sanksi terhadap Pelanggaran Peraturan Perlombaan dan Tata Tertib

Panitia dapat melakukan tindakan atau sanksi kepada semua pihak di lingkungan kejuaraan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. Sanksi yang dijatuhkan berdasarkan jenis kesalahan/pelanggaran yang dilakukan. Pelanggaran peraturan pelaksanaan kejuaraan yang bersifat umum akan diberi sanksi dengan urutan sebagai berikut :
a. Teguran (lisan)
b. Peringatan (tulisan)
c. Tidak diperkenankan mengikuti perlombaan

E. PESERTA
a. Peserta/Pemanah mewakili klub panahan,sekolah dan perorangan
b. Untuk kategori SD pemula belum pernah ikut pertandingan,SD Pemula terbagi 2:
1. Pemula 1 (kelas 1-3)
2. Pemula 2 (kelas 4-6), namun demikian yang kelas 1-3 boleh ikut kategori pemula 2, tapi sebaliknya tidak bisa.
c. SD Prestasi yang sudah pernah mengikuti minimal 1 kali pertandingan.

F. OFFICIAL

Setiap peserta dapat mengirimkan sejumlah official nya menurut keperluan sekolah/klub perlombaan. Setiap klub/kontingen berhak mengirimkan maksimal 3official.

G. PENDAFTARAN

Silakan menghubungi salah satu dari nomor di bawah ini :
• Dije : 0812-5877-3173
• Anna : 0811-539-775
Setiap peserta dimohon dapat mengembalikan formulir pendaftaran dan biodata peserta/pemanah paling lambat 16 Maret 2017 agar dilakukan penyesuaian dan pengaturan jadwal serta persiapan lainnya dapat dilakukan sebaik – baiknya.

H. BIAYA PENDAFTARAN

1. Kategori perorangan Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)
2. Kategori beregu Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)
3. Kategori Couple Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)

Pembayaran paling lambat tanggal 16 Maret 2017, transfer ke :
Bank BNI no.0106.4254.03 atas nama Nurwahidah Djurumiah
Konfirmasi Pembayaran via whatsapp ke Dije 081258773173 atau Anna 0811539775
Promo Pendaftaran: Pendaftaran sebelum tanggal 31 Januari mendapat potongan 50.000 per kategori.

I. PAKAIAN PESERTA DAN OFFICIAL

1. Selama kejuaraan berlangsung, di arena kejuaraan, setiap peserta/pemanah dan official diwajibkan memakai pakaian yang sopan dan bersepatu.
2. Peserta/pemanah dalam satu tim wajib memakai pakaian yang sama/seragam ketika sedang bertanding.
3. Peserta/pemanahdanofficial tidak dibenarkan memakai celana pendek kurang dari jari apabila menempel paha samping, dan tidak memakai sandal di arena pertandingan.

J. UNDIAN NOMOR TARGET
Pengundian nomor target peserta dilakukan oleh panitia disaksikan oleh wasit.

K. TECHNICAL MEETING
Technical Meeting akan dipimpin oleh Technical Delegate atau yang ditunjuk untuk itu. Dihadiri oleh Panitia Kejuaraan, Wasit, dan Perwakilan Kontingen Peserta serta undangan lainnya yang akan diselenggarakan pada hari Jum’at, 24 Maret 2017 di Balikpapan

L. PENUTUP

Kejuaraan Panahan BORNEO OPEN3 “ARCHERY For LOVE” merupakan kompetisi yang digelar untuk memunculkan talenta – talenta potensial dalam olahraga panahan, yang diharapkan akan berperan besar dalam pendidikan dan pengembangan olahraga panahan secara menyeluruh, mudah dan menarik. Besar harapan kami semuanya agar kejuaraan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta bisa menjadi sarana silaturahim para pecinta olahraga panahan.

Rio Tanjung
Ketua Panitia Borneo Open3

Kusuma Ismail
Owner Sabili Archery Club


NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Tiris pisan wa,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com

Seorang target archer, walaupun terbilang baru mesti tau lah apa yang aneh dari foto ini.

Ya, mulai dari stance, cara megang busur, anchor, cara membidik, sudut bahu, posisi siku, follow through, dst memang bukan teknik yang umumnya dipake. Bukan cuma sekali dua kali saya liat orang komen negatif tentang hal ini, ngomong langsung atau via sosmed. Kebanyakan nyalahin pelatihnya yang dianggap gagal melatih sang presiden. Banyak juga yang bilang bahwa Jokowi main panah cuma buat pencitraan.

#menghelanapas

Come on, Guys! Bukankah akan lebih baik kalo kita ambil positifnya aja? Seorang public figure, apalagi ini seorang presiden, punya hobi yang sama dengan kita. MEMANAH!

Kalo saya pribadi sih senang luar biasa. Karena pasti banyak diliput media. Otomatis seluruh penjuru nusantara juga nonton. Harapan saya panahan bisa jadi viral kayak kejadian jaket bomber dan sendal diskonan kemaren2. Kan seru tuh makin banyak temen maen. Yang kedepannya tentu mempermudah pembibitan atlit. Apa cuma saya yang kepengen panahan jadi olah raga "pasaran" kayak sepak bola? Nggak dong ya...

Politik ya politik, olah raga ya olah raga. Jangan digabung, ntar mumet... Hahaha...



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Dipuih, diletak, dianclomkeun,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com

Memanah adalah masalah. Itu adalah pepatah kuno yang mungkin tidak begitu akrab di telinga kita. Apasih maksudnya? Hmm... saya juga tidak begitu faham. wkwkk..

Tapi menurut sepengetahuan saya, memanah memang memberikan masalah/tantangan tersendiri bagi diri kita. Entah itu masalah otot, masalah teknik, peralatannya, perlengkapannya, anak panah, quiver, berkuda, dan lain lain..

Nah.. salah satu masalah yang sangat sering dihadapi oleh pemanah pemula, termasuk saya adalah.. jempol kiri yang seringkali terluka karena tergesek anak panah. Bahkan seringkali jempol tersayat dan berdarah-darah.

Jangan salah lho ya.. bulu arrow itu memang tipis dan lembut, tapi... jika bergerak dengan kecepatan yang tinggi, maka bagaikan silet yang siap menyayat kulit! Ditambah lagi jika arrownya kurang halus finishing ujung bulunya. Hmm... dijamin tambah banyak darahnya! Hahaha..

Tapi alhamdulillah.. beberapa saat yang lalu Coach Akmal, salah satu pemanah dari negeri seberang, yang mendalami mamluke style, seperti Cozmei Mihai, memberikan tips agar jempol kiri tidak terluka pada saat berlatih memanah. Ini bukan sembarang tips, tapi gripping/menggenggam busur dengan teknik mamluk / mamluke style.

Mari kita simak videonya...


Teknik ini memang sedikit kurang nyaman pada awalnya, bahkan ketika menerapkan teknik ini, lengan bawah terasa ngilu sampai berhari-hari. Tekuni saja teknik ini, karena saya sendiri juga membuktikan bahwa teknik ini juga sangat efektif.

Sumber video: FB Ladang Alam Warisan

Pemanah

Sebelum belajar memanah atau berlatih memanah, setiap orang hendaknya mempelajari aturan umum paling mendasar dalam dunia panahan. Hal ini agar memanah menjadi kegiatan seni dan olahraga yang aman, menyenangkan dan menyehatkan jiwa, raga dan fikiran kita.

Siapapun yg memberikan busur ke orang lain entah meminjamkan, entah menjual, entah menghibahkan, wajib memberitahukan 10 aturan dasar berikut ini dan memastikan orang tersebut mengerti dan memahaminya:

1. Wajib mendahulukan keselamatan dirinya dan orang lain
2. Wajib menjunjung tinggi hukum dan aturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia tanpa terkecuali.
3. Jangan menarik dan melepaskan busur tanpa anak panah
4. Jangan menembakkan anak panah ke udara
5. Jangan mendekatkan kepala ke busur ketika sedang ditarik
6. Jangan menembak makhluk hidup; tanaman, hewan, dan terutama manusia
7. Jangan menembak pada jarak yang jauh sebelum menguasai jarak yang lebih dekat
8. Jangan menembakkan anak panah yang rusak
9. Jangan menembak di dalam rumah
10. Jangan menembak jika belum yakin atas keamanan dan keselamatan dirinya serta lingkungan sekitar

Apa rasanya kalo pas pertandingan arrow kita kena kuning tapi mantul dan disuruh nembak ulang? Hahaha...

Nah, terus apa yang harus kamu lakuin kalo arrow/anak panahmu ngegantung di target atau mantul? Sesuai aturan FITA/World Archery, kamu harus:

1. Berenti nembak tapi tetep berdiri di shooting line
2. Peserta yang satu bantalan suruh berenti nembak juga
3. Panggil juri, kasitau bahwa anak panahmu ngegantung atau mantul di bantalan target
4. Peserta selain yang satu bantalan denganmu lanjutin nembak sampe beres rambahan tersebut.
5. Kamu (khusus yang anak panahnya ngegantung atau mantul) jalan berdua sama juri ke target buat liat bekas perkenaan anak panahnya.

• Untuk arrow menggantung (nempel di bantalan tapi ampir jatoh karena nancepnya cuma dikit), kan keliatan tuh nancepnya dimana. Tinggal ditulis skornya sama juri, terus bekas perkenaannya ditandain, lalu anak panahnya dicabut. 
• Kalo arrownya ngegantung di pantat arrow lain (robin hood), maka skor arrow yang ngegantung sama dengan arrow yang nancep duluan.

• Buat arrow yang mantul:
• Cari bekas tancepan anak panah di target yang belum ada tandanya, kalo cuma ada 1 lubang yang belum ditandain berarti itulah skornya. Abis skornya ditulis, bekas tancepannya ditandain seperti biasa pake pulpen atau spidol.
• Kalo ada lebih dari 1 lubang yang belum ditandain, yang diambil adalah nilai yang paling kecil. Kecuali ada bukti fisik lain yang membuktikan titik perkenaan anak panah yang mantul tersebut (hmm, kayak video kali ya)
• Kalo misal anak panahmu mantul gara2 ngehantem nock anak panah yang nancep sebelumnya, nilai anak panah yang mantul sama dengan anak panah yang kehantem tersebut. Asal kerusakan anak panah pertama terbukti (misal nocknya patah).
• Kalo bekas tancepannya gak ada berarti arrow dinyatakan MISS. Kenapa? Karena di aturan FITA 2010 ada yang bunyinya begini "Under no circumstances may an arrow be re-shot." Yang berarti gak ada yang namanya tembakan ulang dalam keadaan apapun! Kalo ada, berarti gak ada gunanya kita nandain perkenaan setiap mau nyabut arrow kan?

7. Pada saat lapangan sudah clear ga ada orang lagi, kamu dan peserta yang satu bantalan denganmu bisa mulai nembak lagi. Tapi peserta lain gak boleh berdiri di shooting line. Selanjutnya seperti biasa.


Kekecualian: Pada pertandingan babak aduan ronde indoor, compound, dan olimpiade. Anak panah nembus, ngegantung, atau mantul dari bantalan gak boleh menghentikan kompetisi.

Anak panah yang nembus bantalan target diperlakukan sama dengan anak panah yang mantul dalam hal penilaian.

Aturan diatas adalah aturan pertandingan resminya, kalo mau diikutin boleh, tapi kalo nggak mau juga gapapa selama bukan pertandingan resmi dari FITA/WA, apalagi kalo sekedar latihan. Hahaha...



NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Nyareri awak,
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com



Lampiran, buat yang lebih ngerti pake bahasa Enggris. Potongan dari buku peraturan World Archery Book 3 (tentang Target Archery), Chapter 14 (tentang scoring):

14.2.6. An arrow hitting:

14.2.6.1.
The target butt and rebounding or hanging from the target, shall score, in the case of a rebound arrow, according to the mark it makes on the target face, provided that all the other arrow holes have been marked and an unmarked hole or mark can be identified and, in the case of a hanging arrow, as it lies in the target face.

When a rebound or hanging arrow occurs:
All athletes on that target butt shall stop shooting but remain on the shooting line, calling a Judge;
When all athletes on the shooting line for that end have finished shooting their arrows or the time limit has expired, whichever is appropriate, the Director of Shooting shall interrupt the shooting. The athlete with the rebound or hanging arrow shall go to the target butt together with a Judge, who shall decide the point of impact of the rebound arrow or determine the value of the hanging arrow, note the value, remove the hanging arrow and mark the hole. The Judge shall later participate in scoring that end. The rebound or hanging arrow is to be left behind the target butt until that complete end has been scored. When the field is clear, the Director of Shooting shall give the signal for those athletes on the target butt where the rebound or hanging arrow occurred to continue shooting;
These athletes shall complete their end of three or six arrows, before general shooting or scoring is resumed. No other athlete is to occupy the shooting line.

14.2.6.2. The target butt and passing completely through the butt, provided all arrow holes have been marked and provided an unmarked hole can be identified, shall score according to the value of the unmarked hole in the target face.

14.2.6.3. Another arrow in the nock and remaining embedded therein shall score the same value as the arrow struck.

14.2.6.4. Another arrow and deflecting into the target face shall score as it lies in the target face.

14.2.6.5. Another arrow, and then rebounding, shall score the value of the struck arrow, provided the damaged arrow can be identified.

14.2.6.6. A target face other than an athlete’s own target face shall be considered part of that end and score as a miss.

14.2.6.7. Outside the outermost scoring zone of the target face shall score as a miss.

14.2.7. An arrow found on the ground in the shooting lane or behind the target butt, which has been claimed as a bouncer or pass through, shall, in the opinion of the Judge(s), have first hit the target butt. If more than one unmarked hole is located in the scoring zone of the target face after a bouncer or pass through has occurred, the value of the lowest scoring hole shall be given to the athlete, unless physical evidence may give the correct score of the arrow.

14.2.8. In the Olympic, Compound and Indoor Match Rounds arrows rebounding, passing through the butt or hanging from it shall not stop the competition.

14.2.9. A miss shall be recorded as "M" in the scorecard.

"Hah?! Finger tab dituning?"

Bukan tuning sih, kata "trimming" lebih pas buat proses ini. Tapi jawabannya adalah IYES, finger tab perlu dibuat se-pas mungkin. Sampe hal sekecil ini juga diperhatiin di olah raga panahan, gak boleh sembarangan kalo mau hasil yang optimal. Finger tab yang terlalu besar/lebar bisa menyebabkan gesekan yang tidak perlu terhadap string, yang nantinya bisa mempengaruhi terbangnya arrow/anak panah. Selain itu finger tab yang kegedean biasanya suka ngejepit nock, yang bisa mengganggu akurasi juga. Finger tab yang terlalu kecil bisa menyebabkan iritasi kulit karena jari tidak terlindung dari gesekan string waktu release. Dari segi kenyamanan juga kalo terlalu gede atau terlalu kecil ya pasti gak nyaman makenya.

Artikel ini sebenernya cuma terjemahan dari artikel di link di bawah ini, bantu2 yang kurang paham bahasa Inggris aja.
https://drive.google.com/open?id=0B-xEfWcoE5oZU2EtamRTdlNKc28

Tips pertama dari saya, kalo belum pernah ngelakuin mendingan cobanya pake finger tab murah dulu. Kalo langsung pake yang mahal ntar nangis kalo gagal. Kecuali kamu orang kaya. :D

Langsung yah...

Pertama, tandain pake spidol kira2 3-6mm dari jari pas posisi narik string. Pastiin posisi tangan udah bener2 pas seperti biasa kalo kita pake finger tab.



Proses diatas masih kasar, perlu dihalusin lagi. Caranya cobain pake nembak beberapa kali. Gunting lagi sampe ngepas banget buat ngelindungin jari. Gambar dibawah ini masih banyak lebihannya.

Selain itu, jangan sampe nock kegencet sama kulit finger tab diantara telunjuk dan jari tengah.




Selain kulit finger tab yang melindungi ujung jari, kulit yang bagian atas dan bawah (1 & 4) juga harus dipapas biar gak ganggu anchor.





Jeng jeng jeeeeng... Jadi deh! Keliatannya emang pendek kalo jarinya dilurusin, tapi bakal ngepas ukurannya kalo jarinya ditekuk ketika megang string.




Nock gak kejepit.




NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Usaha naon atuh nya?
Azhar A. Suryadiningrat
papatembak.blogspot.com

NB:
- Daftar isi blog ini bisa diliat di Site Map.
- Dengan berbelanja di toko papatembak, Anda telah berkontribusi terhadap keberlangsungan blog ini. Kalo dagangan saya laku, saya jadi punya banyak waktu buat nulis. Haha...



Kaliwat,
Azhar A. Suryadiningrat
Papatembak.blogspot.co.id